NAMA
: MUHAMMAD SUKRI ADIYANTO
NPM
: 57414553
KELAS
: 1IA14
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup.
Pandangan hidup juga menentukan masa depan seseorang.
Untuk itu perlu dijelaskan apa arti pandangan
hidup. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah
menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah
timbul secara instan atau dalam waktu yang
singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang
lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran
itu dapat diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima
oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia
menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan,
pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut
pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya, akan
tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A)
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang ada pada negara tersebut.
(C)
Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Itulah penjelasan
singkat mengenai pandangan hidup.
Adapun
langkah-langkah berpandangan hidup yang baik adalah sebagai berikut:
- Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan
tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini
mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar
bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita
dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada,
dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
Adam dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan
berarti pula mereka mempunyai pandangan hidup yang digunakan
sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka.
Sedangkan kita sebagai mahluk yang bernegara dan atau beragama pasti
mempunyai pandangan hidup juga dalam beragama, khususnya Islam,
kita mernpunyai pandangan hidup yaitu AI-Qur’an, Hadist dan
ijmak Ulama, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
- Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti.
Mengerti disini maksudnya adalah mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan
pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita
hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana
mengatur kehidupan bernegara. Begitu juga
bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya
kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan
bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di
dunia maupun di akherat Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan
dari mana Al Qur’an, hadist, dan ijmak itu. Sehingga dengan
demikian mempunyai suatu konsep pengertian tentang
pandangan hidup dalam Agama Islam.
Mengerti
terhadap pandangan hidup di sini memegang peranan
penting. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan
mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan
hidup itu.
- Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan
hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita memperoleh
gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang
terkandung didalanmya, yaitu dengan memperluas dan
memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu
sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal
yang berhubungan dengan pandangan hidup,
bertanya kepada orang yang dianggap lebih
tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau
mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati
pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran
tentang pandangan hidup itu sendiri.
Yang perIu diingat dalam langkah
mengerti dan menghayati pandangan
hidup itu, yaitu harus ada. Sikap
penerimaan terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap
penerimaan pandangan hidup ini ada
dua altematif yaitu penerimaan secara
ikhlas dan penerimaaan secara tidak ikhlas.
Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati ini
ada sikap penerimaan dan hal lain merupakan langkah yang
menentukan terhadap langkah selanjutnya. Bila dalam
mengerti dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas,maka
langkah selanjutnya akan memperkuat keyakinannya. Akan
tetapi bila sebaliknya langkah selanjutnya tidak
berguna.
- Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan kepastiannya, baik secara
kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi
kemasyarakatan maupun negara dan dari
kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini
pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini
ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh
suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan meyakini berarti secara
langsung ada penerimaan yang ikhlas
terhadap pandangan hidup itu. Adanya
sikap menerima secara ikhlas ini maka
ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam
segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh
pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini
penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini
dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang
menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa
keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai umat yang
beragama Islam yakin bahwa Allah itu mempunyai sifat yang mulia yang
diantaranya adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat
orang yang meyakininya selalu berbuat baik, Dalam hal ini
adalah keyakinan yang sebenar-benamya. Akan tetapi dalam kasus
tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imannya
tipis maka terpaksa melanggar ketentuannya.
- Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan
meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya
lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan
manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan
oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di
masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi
kepada orang tua (kedua orang tua). Dalam mengabdi kepada orang tua
bila didasari oleh pandangan hidup Islam maka akan cenderung untuk
selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikuti segala perintahnya.
Setidak-tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya
mengabdi kepada orang tua. Karena kita dahulu yaitu dari bayi sampai
dapat berdiri sendiri tokh diasuhnya dan juga kita dididik kepada hal
yang baik.
Oleh karena itu seharusnya mengabdi kepada orang tua kita
dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenangkan hatinya,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Artinya apapun
yang menjadi hambatan dan tantangan kita untuk tidak mengabdi
kepadanya harus selalu ditumbangkan.
Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati, dan
meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan
pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian,
baik dalam waktu tentram Iebih-lebih bila menghadapi
hambatan, tantangan dan sebagainya.
- Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan
diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu
dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan
cenderung untuk melawan. Hal ini karena kemungkinan bahwa
dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti
langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya
itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang
lain yang mengganggunya maka dia pasti akan memberi respon entah
respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Tidak mungkin
atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah
sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang
terakhir ini merupakan langkah terberat dan
benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam
menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada
pandangan hidupnya itu, lalu suatu ketika dia dihina baik
secara langsung ataupun secara tidak
langsung, maka jelas dia tidak menerima
hinaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar